Assalamuaalaikum Hallo shabat blogger sekalian pada kali ini saya mau berbagi tentang sejarah dan evaluasi RPL,Pada postingan ini adalah sebuah tugas dari Dosen Hoyriyah M,Kom Selaku mengajar Makul Rekayasa Perangkat Lunak
Baiklah dengan singkatnay waktu saya akan memaparkan apa itu Sejarah Dan Evaluasi RPL!
Sahabat bisa langsung simak artikel saya di bawah, selamat membaca dan semoga bermanfaat !
Sejarah Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Fokus utama pengembangannya adalah untuk mengembangkan praktek dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat lunak dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai. Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat perdebatan tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap pengembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak.
Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak project yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari project yang melebihi anggaran, hingga kasus yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak
Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanya untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah krisis perangkat lunak. Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi objek, perangkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools), berbagai standar, UML hingga metode formal dipakai sebagai senjata pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu.
Pada tahun 1987, Fred Brooks menulis artikel No Silver Bullet, yang berproposisi bahwa tidak ada satu teknologi atau praktek yang sanggup mencapai 10 kali lipat perbaikan dalam produktivitas pengembanan perangkat lunak dalam tempo 10 tahun.
Sebagian berpendapat, No Silver Bullet berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.
Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan kumpulan dari program, prosedur, dan dokumen data lain yang saling berhubungan yang merepresentasikan masalah di dunia nyata yang dikonfigurasikan dalam sebuah bentuk aplikasi yang harus dikerjakan komputer .
Definisi klasik RPL pada tahun 1969 : “The establishment and use of sound engineering principles in order to obtain economically software that is reliable and works efficiently on real machines.”Maksudnya : Penciptaan dan penggunaan prinsip teknik untuk memperoleh perangkat lunak yang ekonomis, handal dan bekerja efisien pada komputer.
Sejarah Evaluasi Program
Mengenai Evaluasi sofware itu Sebetulnya praktik mengevaluasinya kinerja individu telah ada sejak 2000 tahun SM (Sebelum Masehi) (Worthen & Sanders, 1987),
yakni ketika pejabat Cina melaksanakan ujian pegawai dan mengukur profesionalitas pejabat publik.Guru bangsa Yunani, termasuk Socrates, menguji secara verbal sebagai bagian dari proses belajar.
Pada Tahun 1845, Boston School Committe telah melaksanakan survey dalam skala luas dengan menggunakan test cetakan untuk melakukan assesmen pada prestasi sekolah,Kemudian pada antara tahun 1895 – 1905, Joseph Rice mengorganisasi program assesmen prestasi sekolah di seluruh Amerika.
Awal tahun 1990, E. L. Thorndike mulai mengembangkan testing/pengukuran pada bidang pendidikan. Dan mulai tahun 1918, gerakan untuk melakukan test telah berkembang, baik secara individu maupun kelompok untuk digunakan dalam banyak keputusan pendidikan dan psikologi.
Tahun 1965, para pendidik belum siap untuk merespon secara efektif untuk melaksanakan mandat evaluasi baru itu. Beberapa sekolah ada yang mempunyai ahli dalam bidang evaluasi, sebagian dari sekolah tersebut melepas guru-guru terbaiknya dari tugas mengajar di muka kelas dan mendorong untuk menjadi evaluator,Mulai tahun 1967, beberapa pengamat mulai memikirkan bagaimana seharusnya melakukan evaluasi pendidikan. Usaha itu menghasilkan model-model evaluasi.
Tahun 1970-an, di Amerika mulai muncul asosiasi profesi untuk evaluator. Dan pada tahun 1975, Phi Delta Kappa International mengumpulkan dana untuk membuat jaringan evaluasi (The Evaluation Network) suatu asosiasi profesi interdisipliner para evaluator. Evaluator profesional menjadi alternatif karir yang dapat hidup dalam dunia akademisi.
Orang yang berhak dalam melaksanakan evaluasi program disebut Evaluator jadi Evaluator adalah suatu profesi yang mempunyai sifat-sifat seperti profesi lain, tetapi berbeda dari spesialisasi akademis murni seperti psikolog atau sosiolog, sekalipun mereka mempunyai akar akademis (Shadish, Cook & Leviton, 1991).
Definisi Evaluasi Sofware
Untuk memahami evaluasi perlu mengenal definisinya. Ternyata banyak definisi evaluasi ditemukan, sesuai dengan pendekatan atau model evaluasi yang dilaksanakan oleh para ahli.
Menurut Ralph Tyler evaluasi adalah suatu proses menentuan apakah tujuan pendidikan telah terealisasi.
Hanya itu postingan yang saya bisa share hari ini semoga bermanfaat dan Semoga bisa jadi refrensi buat teman teman yang lagi membutuhkan tentang sejarah RPL,Akhiron Wassalamualaikum....
Baiklah dengan singkatnay waktu saya akan memaparkan apa itu Sejarah Dan Evaluasi RPL!
Sahabat bisa langsung simak artikel saya di bawah, selamat membaca dan semoga bermanfaat !
Sejarah Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Fokus utama pengembangannya adalah untuk mengembangkan praktek dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat lunak dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai. Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat perdebatan tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap pengembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak.
Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak project yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari project yang melebihi anggaran, hingga kasus yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak
Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanya untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah krisis perangkat lunak. Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi objek, perangkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools), berbagai standar, UML hingga metode formal dipakai sebagai senjata pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu.
Pada tahun 1987, Fred Brooks menulis artikel No Silver Bullet, yang berproposisi bahwa tidak ada satu teknologi atau praktek yang sanggup mencapai 10 kali lipat perbaikan dalam produktivitas pengembanan perangkat lunak dalam tempo 10 tahun.
Sebagian berpendapat, No Silver Bullet berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.
Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan kumpulan dari program, prosedur, dan dokumen data lain yang saling berhubungan yang merepresentasikan masalah di dunia nyata yang dikonfigurasikan dalam sebuah bentuk aplikasi yang harus dikerjakan komputer .
Definisi klasik RPL pada tahun 1969 : “The establishment and use of sound engineering principles in order to obtain economically software that is reliable and works efficiently on real machines.”Maksudnya : Penciptaan dan penggunaan prinsip teknik untuk memperoleh perangkat lunak yang ekonomis, handal dan bekerja efisien pada komputer.
Sejarah Evaluasi Program
Mengenai Evaluasi sofware itu Sebetulnya praktik mengevaluasinya kinerja individu telah ada sejak 2000 tahun SM (Sebelum Masehi) (Worthen & Sanders, 1987),
yakni ketika pejabat Cina melaksanakan ujian pegawai dan mengukur profesionalitas pejabat publik.Guru bangsa Yunani, termasuk Socrates, menguji secara verbal sebagai bagian dari proses belajar.
Pada Tahun 1845, Boston School Committe telah melaksanakan survey dalam skala luas dengan menggunakan test cetakan untuk melakukan assesmen pada prestasi sekolah,Kemudian pada antara tahun 1895 – 1905, Joseph Rice mengorganisasi program assesmen prestasi sekolah di seluruh Amerika.
Awal tahun 1990, E. L. Thorndike mulai mengembangkan testing/pengukuran pada bidang pendidikan. Dan mulai tahun 1918, gerakan untuk melakukan test telah berkembang, baik secara individu maupun kelompok untuk digunakan dalam banyak keputusan pendidikan dan psikologi.
Tahun 1965, para pendidik belum siap untuk merespon secara efektif untuk melaksanakan mandat evaluasi baru itu. Beberapa sekolah ada yang mempunyai ahli dalam bidang evaluasi, sebagian dari sekolah tersebut melepas guru-guru terbaiknya dari tugas mengajar di muka kelas dan mendorong untuk menjadi evaluator,Mulai tahun 1967, beberapa pengamat mulai memikirkan bagaimana seharusnya melakukan evaluasi pendidikan. Usaha itu menghasilkan model-model evaluasi.
Tahun 1970-an, di Amerika mulai muncul asosiasi profesi untuk evaluator. Dan pada tahun 1975, Phi Delta Kappa International mengumpulkan dana untuk membuat jaringan evaluasi (The Evaluation Network) suatu asosiasi profesi interdisipliner para evaluator. Evaluator profesional menjadi alternatif karir yang dapat hidup dalam dunia akademisi.
Orang yang berhak dalam melaksanakan evaluasi program disebut Evaluator jadi Evaluator adalah suatu profesi yang mempunyai sifat-sifat seperti profesi lain, tetapi berbeda dari spesialisasi akademis murni seperti psikolog atau sosiolog, sekalipun mereka mempunyai akar akademis (Shadish, Cook & Leviton, 1991).
Definisi Evaluasi Sofware
Untuk memahami evaluasi perlu mengenal definisinya. Ternyata banyak definisi evaluasi ditemukan, sesuai dengan pendekatan atau model evaluasi yang dilaksanakan oleh para ahli.
Menurut Ralph Tyler evaluasi adalah suatu proses menentuan apakah tujuan pendidikan telah terealisasi.
Hanya itu postingan yang saya bisa share hari ini semoga bermanfaat dan Semoga bisa jadi refrensi buat teman teman yang lagi membutuhkan tentang sejarah RPL,Akhiron Wassalamualaikum....
0 Response to "Sejarah RPL Dan Evaluasi Sofware"
Post a Comment